Keberhasilan anak-anak balita yang mengikuti terapi wicara dipengaruhi faktor orangtua. Dari penuturan para terapis di AMG Clinic (Klinik Anak Berkebutuhan Khusus & Klinik Psikologi), hambatan kelancaran terapi wicara terletak pada orangtua. Orangtua sulit diajak kerja samaHal tersebut diakui pendiri AMG Clinic, Kurnia Rita, saat ditemui Health-Liputan6.com di kliniknya yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur, Selasa, 22 November 2011, ditulis Rabu (23/11/2016). Selama menjalani proses terapi wicara, kerja sama yang baik antara terapis dan orangtua perlu dibangun.”Orangtua tidak mengulang metode yang diberikan di klinik. Contoh lainnya, orangtua sulit mengatakan ‘tidak’ saja. Atau anak hanya menarik-narik baju lantas langsung diambilkan minum.Gerak-gerik tubuh anak yang langsung dikasih minum itu justru menghambat. Untuk minta minum, anak bisa diajari pakai menengadahkan tangan. Jangan suka biasakan anak hanya narik-narik baju langsung dikasih apa yang dia mau,” ujar Rita Continue reading
Category Archives: Artikel Fisioterapi
Aneka Fisioterapi Untuk Anak
Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015
Begitu banyak macam fisioterapi untuk anak. Yang pasti, harus berdasar rujukan dokter. Sebetulnya, apa, sih, fisioterapi dan seberapa penting dilakukan? Menurut Dra. Ira Kusyaeri, Dipl. PT , fisioterapis yang mengutip World Congress Physical Therapy , fisioterapi adalah pelayanan yang diberikan kepada individu dan masyarakat untuk mengembangkan, memelihara, dan mengembalikan kemampuan maksimal gerak dan fungsi sepanjang kehidupannya. “Jadi, fisioterapi menyediakan pelayanan yang berhubungan dengan gerak dan fungsi yang terganggu karena penyakit atau proses penuaan,” jelas Ira.
DILIHAT RIWAYAT
Orang tua/pasien yang memerlukan pelayanan fisioterapis di RS, harus membawa surat rujukan dari dokter. Di klinik-klinik fisioterapi pasien dapat datang langsung. Terapis harus bisa menentukan apakah pasien tersebut memang merupakan indikasi fisioterapi. Continue reading
Fisioterapi Mempercepat Proses Penyembuhan Cedera
Pelatihan Fisioterapi -Sri Wulandari rutin menjalani fisioterapi dua hari sekali di klinik Fisioterapi Centre Semarang. Diantar anaknya, Sarah Puspa, Sri menjalani terapi satu jam di setiap sesi. Menurut Sarah, terapi dilakukan sejak Agustus lalu lantaran gangguan pada sendi bahu kanan sang ibu. “Sebenarnya, mau dioperasi. Tapi, usia ibu yang sudah tua membuat dokter tidak menyarankan operasi,” ujar Sarah. Melalui terapi, Sarah berharap sang ibu tidak merasakan sakit dan bisa menggerakkan tangan. “Yang penting masih bisa menggerakkan tangan, kalau dilatih terus-menerus akan mereda sakitnya,” harap dia.