Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit -Kepulan asap putih keluar dari jendela ruang perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit (RS) Brayat Minulya, Solo, Sabtu (31/5) pukul 08.00 WIB. Hal itu membuat geger seluruh orang di dalam gedung rumah sakit yang berlokasi di Jl. Dr Setiabudi, Kecamatan Banjarsari, Solo itu. Petugas satuan kemanan (satpam) setempat langsung meginformasikan ke Pemadam Kebakaran Solo karena menduga tengah terjadi kebakaran di dalam rumah sakit. Selain Satpam yang mulai berlarian menuju sumber asap, sejumlah dokter dan perawat ikut serta menyusul untuk mengamankan seluruh pasien dalam ruang ICU. Di dalam ruangan tersebut, hanya ada satu pasien. Seketika sampai, mereka kemudia berusaha bersama-sama mengeluarkan pasien yang bernama Ndarumas itu jauh dari ruang ICU.

Tidak berselang lama, sebuah unit mobil pemadam kebakaran sampai di RS Brayat. Petugas satpam setempat tampak panik bergerak ke sana kemari berusaha membantu menyemprotkan air dari luar gedung. Peristiwa tersebut menyita perhatian warga setempat. Sebagian dari mereka berkerumun dan ada juga yang berusaha mendekat memastikan apa yang sedang terjadi di lokasi.

Tak berselang lama, satu-satunya pasien di ICU bisa dievakuasi menuju ke ruang Instalasi Gawat Darutat (IGD) oleh beberapa orang. Ndarumas mendapat perawatan intensif dari beberapa dokter dan perawat agar tetap dipastikan kesematan hidupnya. Selagi Ndarumas, seluruh jajaran petugas RS juga berusaha untuk segera menyelamatkan pasien rawat inap lain untuk dapat menuju ke luar, ke lahan parkir yang berada di sebelah selatan gedung. Mereka juga berbagi tugas untuk melakukan evakusasi asset seperti obat dan dokumen RS.

Sekitar satu jam berlangsung kepulan asap hilang. Petugas pemadam kebakaran pun berhenti menyemprotkan air ke bagian ruang ICU. Semua jajaran petugas RS dan pasien sudah berkumpul di halaman gedung. Bisa dipastikan, kejadian tersebut tidak sampai memakan korban jiwa.

Semua orang yang berkumpul di halaman RS Brayat Minulya terlihat tertawa lepas. Bukan berarti mereka tengah merasa senang lantaran tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, tapi mereka seakan lega lantaran simulasi kebakaran di lingkungan RS Brayat Minulyo telah usai.

“Kami berhasil melakukan simulasi kebakaran di RS Brayat Minulyo. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa jadi pembelajaran bagi semua petugas RS untuk bisa siap siaga menjaga pasien dalam keadaan apa pun, termasuk jika terjadi kebakaran,” ujar petugas humas RS Bryat Minulya, Brigitta Adventa Fajarriani saat dijumpai solopos.com di sela-sela acara, Sabtu.

Brigitta mengatakan sampai saat ini RS Brayat Minuolya memang belum pernah terjadi kebakaran. Kebakaran merupakan bencana yang tidak bisa diduga kapan akan terjadi. Maka dari itu, ansisipasi untuk mengurangi korban jiwa karena kebakaran, terutama di RS, perlu disiapkan. “Syukur RS Brayat Minulya belum pernah kebakaran. Semoga tidak terjadi sama sekali sampai kapan pun. Kegiatan ini hanya sebagai upaya pelatihan penanganan secara cepat keadaan yang tidak terduga-duga. Kami melibatkan semua petugas RS, termasuk pasien rawat inap dalam simulasi. Kecuali memang, pasien ICU [Ndarumas] yang memang adalah karyawan RS yang menyamar,” kata Brigitta.