Bayi Prematur Tetap Bisa Tumbuh Sehat

Asal dengan Dukungan Optimal

Ilustrasi-ibu-menemani-anak-belajar.-Freepik

Pelatihan Tumbuh Kembang Anak – Pelatihan Tumbuh Kembang Anak – Pada bayi prematur yang lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan, gangguan pertumbuhan hingga kognitif merupakan hal yang rentan dialami. Pemantauan dokter pada dua tahun awal kehidupan merupakan hal yang sangat diperlukan.

Dalam pemantauan bayi prematur tersebut, ada empat ranah yang dinilai. Yaitu motor kasar, motor halus, bicara atau bahasa, dan sosial kemandirian.

Menurut dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta, Rini Sekartini, dari keempat ranah tersebut yang paling sering tertinggal adalah perkembangan bicara atau bahasa.

“Setelah cukup lama bergaul dengan bayi-bayi prematur, yang sering tertinggal adalah kemampuan bicara/bahasa,” ujar Rini dalam webinar RSIA Bunda beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, hal ini dapat dipengaruhi pasokan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang telat. Hal ini mengakibatkan keterampilan oromotornya belum tercapai dengan baik. Keterampilan oromotor adalah kemampuan dasar makan yang berkaitan dengan pergerakan otot-otot mulut.

“Ini keluarannya biasanya keterlambatan bicara ekspresi, anak mengerti tapi tidak bisa banyak mengucap,” terangnya.

Walau bayi prematur memiliki berbagai risiko gangguan pertumbuhan, namun tidak menutup kemungkinan bayi-bayi itu bisa tumbuh sehat layaknya anak pada umumnya.

Hal ini tak lepas dari peran dokter, perawat, dan orangtua. Jika ketiganya bekerja sama dengan baik maka anak pun akan tumbuh dengan baik.

Bahkan, sebagian anak prematur mampu tumbuh dan bersaing di sekolah dengan prestasi yang membanggakan.

Salah satu contoh suksesnya adalah Mathew, seorang anak yang lahir pada 16 Mei 2009 pada usia kelahiran 28 minggu. Ibu Mathew memiliki riwayat perdarahan.

Ia lahir dengan berat 1.100 gram dan panjang lahir 34 cm. Ia dirawat di rumah sakit selama dua setengah bulan dengan menggunakan ventilator selama satu minggu.

Kini, di usia 11 tahun Mathew memiliki berat badan 37 kg dengan tinggi 150 cm. Kondisi gizinya baik dan perawakan normal, bahkan ia berhasil menyabet peringkat 10 besar di sekolahnya.

Lahir prematur bukan berarti anak tidak dapat tumbuh dengan baik. Dukungan dari berbagai pihak bisa membuat anak prematur tumbuh layaknya anak non-prematur.