infusKeberadaan dokter yang bertugas di Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di pedesaan. Tentunya hal ini mendukung program Pemeritah Daerah (Pemda) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) membangun dimulai dari desa. Sebab, dengan sehat di desa tentunya sehat kabupaten.Hal tersebut yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan H Muhammad Lubis, Selasa (30/12/2014) di acara peringatan hari ibu ke-86 di gedung kesenian. “Program pemerintah sekarang ini, membangunan dimulai dari desa. Begitu juga, kesehatan harus dibangun dari desa dengan menyiapkan satu desa satu pos kesehatan dan satu bidan dan perawat,” kata Lubis panjang lebar.

Mengenai dokter, pihaknya belum mampu untuk menepatkan satu dokter satu desa, karena sekarang ini, dokter baru disiapkan untuk bertugas di Puskesmas setiap kecamatan. Mengingat, untuk dokter di OKI masih kurang, sehingga pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah sehubungan adanya kekurangan tenaga dokter di Puskesmas.

Sebab tenaga dokter sangat dibutuhkan masyarakat, guna meningkatkan derajat pelayanan kesehatan masyarakat, terlebih adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selama ini, peserta program JKN yang dikelola oleh Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) cukup baik karena terbukti setiap hari kunjungan pasien berobat di Puskesmas meningkat. Oleh karena itu, untuk mendukung program tersebut harus dipenuhi tenaga dokter di seluruh Puskesmas.

Idealnya, Undang-Undang Kesehatan terpenuhi satu dokter menangani sekitar 25 sampai 30 ribu orang. “Untuk disetiap puskesmas idealnya 1 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 8 orang bidan dan 7 orang perawat dalam 1 Puskesmas. Dan Pemda OKI dengan program membangun OKI di bidang kesehatan akan terus berupaya membangun 1 desa 1 Poskesdes dan bila perlu ditambah dengan 1 bidan,” tutur Lubis.