Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit | Training Rumah Sakit -Rumah Sakit (RS) Siloam Makassar resmi mengoperasikan seluruh fasilitasnya kepada publik, Rabu (17/4). RS swasta yang dibangun PT Lippo Karawaci Tbk ini menjanjikan fasilitas perawatan yang setara dengan rumah sakit di Singapura. Director Global Quality Development Siloam Hospital Group Grace Frelita mengatakan, RS Siloam sudah mengantongi akreditasi Joint Commission International (JCI) yang juga diterapkan RS di Singapura. “Bahkan, kami sudah melakukan akreditasi untuk ketiga kali tahun ini. RS Siloam Makassar juga menerapkan sistem sama dengan seluruh RS Siloam di Indonesia,” kata Grace di Hotel Aryaduta Makassar kemarin.

RS Siloam Makassar melakukan soft opening sejak 9 September 2012. Rumah sakit bernilai USD48 juta tersebut akan diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo. RS Siloam berharap ikut berperan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Sulsel dan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Beberapa alat kesehatan yang dimiliki di antaranya, MRI 1,5 Tesla, CT-Scan 128 slice, dan Cath-lab beserta mesin 4D ultrasound.

RS ini juga dilengkapi dengan peralatan emergency, terutama untuk menangani jantung, strok, dan trauma. Ada pula medivac dengan layanan ambulans serta layanan haemodialysis dan kemoterapi. Di RS ini juga akan dilengkapi dengan telemedicine untuk berkomunikasi langsung dengan dokter ahli di seluruh jaringan RS Siloam untuk kasus khusus.

Selain mengandalkan peralatan canggih, RS Siloam Makassar juga memiliki kunci khusus yang tergabung dalam empat pilar. Director Strategic Development Siloam Hospital Group Anang Prayudi mengatakan, empat pilar inilah yang menjadi junjungan Siloam di seluruh Indonesia. Salah satu pilarnya, kata Anang, pusat trauma darurat.

Investasi perlengkapan medis termutakhir sesuai standar internasional serta telemedicine atau format komunikasi digital juga dimiliki. Selain itu juga ada program kemitraan dokter dengan fokus pemberdayaan tenaga spesialis. Khusus untuk penyediaan tenaga spesialis, Siloam Hospital Group menjalin kerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, khusus Fakultas Kedokteran.

Dekan Fakultas Kedokteran Unhas Prof Irawan Yusuf yang sekaligus menjabat Medical Advisory Board di Siloam Makassar, mengaku kerja sama tersebut telah berlangsung lima tahun. “Sejauh ini telah ada 10 orang dokter di Siloam yang menyandang gelar Phd dan berkarier di Siloam Hospital di berbagai tempat di Indonesia. Masih ada sekitar 20 orang yang akan menyusul menyandang Phd dan akan ditempatkan di beberapa rumah sakit jaringan Siloam,” kata dia.

Sementara CEO Siloam Hospital Makassar David Santoso mengatakan, komposisi dokter di Siloam Makassar 90% dari Unhas dengan berbagai latar belakang keahlian. Begitu pula dengan seluruh petugas di Siloam Makassar hampir seluruhnya tenaga lokal.

Menurut David, hal tersebut dilakukan karena SDM (sumber daya manusia) di Sulsel, termasuk yang unggul di KTI. Sebab itu, Siloam menjalin kerja sama dengan Unhas selaku institusi yang menghasilkan SDM berpengalaman dan menguasai peralatan medis.

Terima Jamkesda

Meski berlabel rumah sakit swasta, RS Siloam tetap menerima pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jamsostek serta Askes. Hanya khusus untuk Jamkesda, baru akan diterapkan di Makassar beberapa waktu mendatang. Di Indonesia dari 13 jaringan Siloam Hospital, hal itu baru diterapkan di Lippo Karawaci.

Grace Frelita mengatakan, pihaknya tetap memiliki andil dalam membantu pemerintah di sektor kesehatan. Walau terdapat sedikit masalah perhitungan untuk pemegang Jamkesda, Jamsostek, dan Askes, namun pihaknya tetap akan menerapkan kebijakan tersebut di seluruh Indonesia. Sementara untuk pemegang polis asuransi kesehatan dari berbagai label, juga ditangani Siloam Hospital, meski masih ada beberapa yang belum masuk jaringan Siloam. “Ke depan, kami harap seluruh asuransi kesehatan dapat diproses di Siloam,” katanya