25(741)Orang tua mana sih yang tidak ingin punya anak cerdas. Nah, demi mendapat anak cerdas ada sejumlah ikhtiar yang bisa dilakukan sejak anak masih di kandungan. Ya, kehamilan itu bukan sekadar mengandung saja, tapi juga harus mempersiapkan tumbuh kembang anak agar maksimal dan optimal. Untuk itu ketika hamil jangan cuma disibukkan dengan belanja keperluan calon bayi saja ya Ayah dan Ibu, tapi harus diperhatikan benar asupan dan hal-hal lain yang bisa mendukung tumbuh kembangnya kelak. detikHealth merangkum berbagai ikhtiar yang bisa dilakukan ibu hamil agar anaknya kelak bisa tumbuh cerdas. Simak pemaparannya berikut ini:

1. Makanan Bergizi

Saat hamil, perhatikan asupan Anda ya Bu. Sebab yang dimakan ibu akan jadi asupan juga buat si janin. Apalagi otak sudah terbentuk di dua minggu pertama kehamilan.Asupan penting yang perlu dikonsumsi antara lain asam lemak omega-3 yang berguna untuk mendukung perkembangan otak janin dan penglihatan anak.Makanan yang kaya omega-3 antara lain tuna, salmon dan ikan haring. Minyak ikan dan hati juga tinggi omega-3, sedangkan unggas dan kuning telur dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan DHA.Makanan yang kaya kolin juga perlu diasup ibu hamil. Sebab zat ini memainkan peran penting dalam pengembangan kemampuan daerah otak yang bertanggung jawab untuk memori dan belajar. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi 450 mg kolin, sedangkan ibu menyusui adalah 550 mg setiap hari. Asupan yang kaya kolin antara lain daging sapi, telur dan produk susu.

Makanan tinggi asam folat juga dianjurkan dikonsumsi ibu hamil. Antara lain bisa didapat dari buah jeruk, brokoli, hati, sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan. Asupan ini bisa mengurangi risiko cacat otak dan sumsum tulang belakang.

Selain itu jangan lupakan asupan buah. Peneliti dalam jurnal EBioMedicine menyebut ibu yang makan lebih banyak buah selama kehamilan memiliki anak-anak dengan perkembangan memori dan kecerdasan yang lebih baik saat menginjak usia 1 tahun. Peneliti menduga hal ini terjadi karena proses cyclic adenylate monophosphate pathway atau cAMP. Proses ini mengatur protein dan bahan-bahan kimia dalam tubuh, untuk terikat pada fungsi area otak, termasuk korteks prefrontal. Bagian ini diketahui bertanggung jawab untuk fungsi berpikir.

2. Mengajak Janin Bicara

Meski masih di dalam kandungan, boleh lho mengajak janin bicara. Justru kegiatan ini merupakan salah satu stimulus kecerdasan anak.

dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menuturkan mengajak anak bicara sejak dalam kandungan dapat menstimulasi kemampuan pendengarannya yang sangat berhubungan dengan kemampuan bicara.

Sementara itu terapis wicara di RS Harapan Kita dan Rumah Terapi, Rita Rahmawati A.md. TW, S.Pd, mengatakan mengajak anak bicara sejak dalam kandungan berarti sama dengan menstimulasi perkembangan sensor-motor janin. Menurut Rita, hal tersebut adalah modalitas utama untuk tahapan kemampuan perkembangan bahasa dan bicara yang nantinya akan digunakan anak untuk berkomunikasi.

Psikolog sekaligus pakar stimulasi anak, Dra Mayke S. Tedjasaputra dalam kesempatan terpisah mengatakan makin awal stimulasi diberikan, kemampuan anak akan semakin terasah. Jadi ketika si kecil masih di kandungan, jangan diabaikan ya Ayah dan Ibu, ajaklah dia bercakap-cakap.

3. Memperdengarkan Musik pada Janin

Meski masih di dalam kandungan, sang ibu bisa memperdengarkan musik kepada janinnya. dr Rini Sekartini, SpA beberapa waktu lalu menyebut sejak ibu hamil usia sekitar 20 pekan, bisa mulai sering mendengarkan musik klasik. Karena nadanya tinggi, musik klasik ditengarai lebih mudah diterima oleh pendengaran janin dan anak di awal-awal kehidupan.

Sementara menurut praktisi neurosains terapan, Anne Gracia, jenis musiknya sebenarnya bisa apa saja, yang penting punya keteraturan. Lagu dengan ritme yang teratur menurut Anne memang cenderung membosankan, tapi itulah ciri khas ritme yang teratur. Dengan terbiasa mendengar alunan musik penuh keteraturan, anak bisa memiliki kemampuan mengatur degup jantung yang disesuaikan dengan irama lagu.

Nah, janin yang peka dalam menerima variasi rangsangan, maka saat lahir bisa lebih dinamis menerima ragam stimulus yang ada. Dengan demikian anak pun tumbuh lebih cerdas.

dr Trisa Wahjuni Putri, M. KES menambahkan merangsang auditori anak dalam kandungan dengan frekuensi suara efektif dilakukan saat malam hari. Sebab malam hari adalah saat di mana ibu sedang rileks dan beristirahat. Hal yang juga harus diperhatikan adalah tempat dan kondisi ibu harus nyaman supaya janin juga nyaman saat mendengarkan musik. Nah, rangsangan auditori disebut baru efektif setelah 20 minggu dan seterusnya sampai bayi lahir.

4. Memberi Sentuhan

Rangsangan lain yang yang bisa diberikan kepada janin sebagai ikhtiar kecerdasannya adalah dengan sentuhan. Cara paling sederhana dengan membelai perut ibu. Bahkan setelah bayi lahir, bayi harus tetap diberi rangsangan sensomotorik hingga tumbuh besar.

Semakin diberikan rangsangan baik auditori maupun sentuhan, semakin tumbuh sinapsis anak. Sinapsis adalah kerimbunan neuron yang saling menyilang dan semakin kokoh dalam otak. Dengan neuron yang semakin rimbun, tentunya kemampuan kognitif anak semakin berkembang dan anak pun bisa tumbuh cerdas.

Anne Gracia, praktisi neurosains terapan, mengatakan sentuhan untuk si kecil dalam kandungan tidak melulu si ibu saja yang melakukan, namun ayah juga perlu. Sentuhan ini bisa menjadi bentuk komunikasi antara orang tua dengan janin.

“Ayah bisa mengelus perut ibu kemudian memberi tepukan ringan di perut ibu. Dengan tepukan ringan, akan menimbulkan getaran pada janin yang berguna untuk melatih auditori si janin lebih peka untuk menerima variasi rangsangan,” jelas Anne.

5. Olahraga

Meski sedang berbadan dua, jangan malas berolahraga. Iya, olahraga saat hamil penting banget. Studi dari University of Montreal menemukan bahwa rutin olahraga selama masa kehamilan bisa membantu perkembangan otak bayi.

“Teorinya, olahraga bisa meningkatkan suplai oksigen ke otak bayi Anda, otomatis zat kimia dalam otak yang berguna untuk perkembangan otak anak pun berkembang. Sehingga, ini bisa membantu bayi Anda mengembangkan kemampuan bahasa dan keterampilan motoriknya,” jelas ketua peneliti Dave Ellemberg, PhD.

Olahraga yang disarankan untuk ibu hamil adalah joging ringan, senam ringan dan jalan kaki. Jangan sampai melampaui batas dalam berolahraga karena terobsesi punya anak yang cerdas, karena justru bisa membahayakan ibu dan janinnya.

Nah, saat joging ringan ataupun jalan kaki, ibu hamil bisa memilih tempat yang banyak pohon-pohon hijau, misalnya di taman. Sebab penelitian dari Spanyol mengungkap menghabiskan waktu di ruang hijau selama kehamilan dapat membantu menghasilkan anak yang cerdas dan sehat