Pelatihan Rumah Sakit dan Puskesmas

Jumlah peserta BPJS (Badan Penyelenbpjsggara Jaminan Sosial) Kesehatan di puskesmas di wilayah Sumedang kota, terus bertambah.Hal itu menandakan tingkat kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah, berangsur-angsur mulai meningkat. Kondisi itu seperti halnya di Puskesmas Kotakaler, Kec. Sumedang Utara. “Kalau awal-awal penerapan BPJS tahun kemarin, jumlah pesertanya masih sedikit. Mungkin masyarakat masih ragu-ragu atau belum paham tentang program dan manfaat BPJS ini. Akan tetapi, sekarang jumlahnya sudah mulai banyak,” kata Kepala Puskesmas Kotakaler, Kec. Sumedang Utara, Atit Karliasih ketika ditemui di kantornya, Selasa (24/2/2015).

Ia menyebutkan, jumlah peserta BPJS yang terdaftar di Puskesmas Kotakaler hingga kini mencapai 11.985 orang. Jumlah peserta sebanyak itu, antara lain kelompok peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang dulu peserta Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) dan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) sebanyak 5.883 orang. Selain itu, peserta BPJS non PBI yang dulu peserta Askes, Jamsostek dan masyarakat umum lainnya, mencapai 6.102 orang.

“Jumlah peserta BPJS sebanyak itu, mengalami kenaikan drastis setiap bulannya. Cuma berapa persen kenaikannya, kami tidak tahu persis karena yang mendata langsung kantor BPJS Kesehatan Sumedang. Kami hanya menerima data dari kantor BPJS. Yang pasti, jumlah peserta BPJS setiap bulannya terus bertambah,” kata Atit didampingi Kepala TU, Juju.

Menurut Atit, peningkatan jumlah peserta BPJS yang mencolok, yakni dari peserta non PBI. Sebab, masyarakat umum di luar kepesertaan Askes dan Jamsostek sebelumnya, cukup banyak yang mendaftar sebagai peserta BPJS.

Kondisi ini, menandakan kesadaran masyarakat umum untuk ikut program BPJS Kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah, mulai meningkat.

“Bertambahnya peserta BPJS ini pun, pengaruh cukup banyak peserta dari puskesmas atau klilik lain, pindah ke Puskesmas Kotakaler. Alasan mereka pindah, karena pelayanan kesehatan di puskesmas ini dianggap bagus,” tutur Atit.

Lebih jauh ia menjelaskan, sejak program BPJS Kesehatan diterapkan di Kab. Sumedang tahun kemarin, dalam pelaksanaannya hingga kini berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.

Dari mulai pengadaan obat-obatan dan sarana medis lainnya, sampai operasional pelayanan kesehatan kepada para peserta BPJS. Operasional pelayanan kesehatan, di antaranya pemeriksaan kesehatan, pelayanan rawat jalan hingga rujukan ke rumah sakit.

“Alhamdulillah, dalam pelaksanaannya berjalan lancar. Kami menjalankannya sesuai aturan dan prosedur yang berlaku,” katanya.

Dikatakan, pelayanan kesehatan melalui BPJS di puskesmas, meliputi pelayanan kesehatan dasar. Seperti halnya di Puskesmas Kotakaler, melayani pemberian imunisasi, pemeriksaan ibu hamil, persalinan, kesehatan ibu dan anak, poli umum, poli gigi, konseling gizi dan laboraturium sederhana.

“Di luar itu, bisa dirujuk ke rumah sakit. Kalau sudah menjalani rawat inap di rumah sakit, bisa rujuk balik. Pengobatan maupun perawatan rutin untuk fase penyembuhan dan pemulihan kesehatannya, bisa dilayani di puskesmas,” ujar Atit.

Sementara itu ditemui di Puskesmas Kotakaler, salah seorang peserta BPJS, Entis Sutisna mengatakan, pelayanan kesehatan di Puskesmas Kotakaler dirasakan cukup bagus dan prosedurnya berjalan lancar, tanpa ada keluhan dan hambatan. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, pemberian obat hingga perawatan.

“Saya sempat dirawat inap di RSUD Sumedang karena darah tinggi. Sekarang rujuk balik ke Puskesmas Kotakaler. Perawatan dan pengobatannya cukup bagus,” ujar Entis. (Adang Jukardi/A-89)***