Kandungan gizi dalam ASI sangat lengkap dan dapat beradaptasi dengan kebutuhan perkembangan bayi seiring waktu. ASI mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan antibodi yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dengan optimal. Selain nutrisi yang lengkap, ASI juga mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi dan penyakit. Sistem kekebalan tubuh bayi masih dalam tahap perkembangan, sehingga ASI memberikan perlindungan tambahan dengan mengandung antibodi yang disebut imunoglobulin. Imunoglobulin membantu melawan infeksi bakteri dan virus serta melindungi bayi dari gangguan pencernaan.

Tidak hanya itu, ASI juga memiliki manfaat untuk jangka panjang bagi pertumbuhan anak. Anak yang diberi ASI memiliki risiko lebih rendah terkena obesitas, diabetes tipe 2, alergi, asma, serta penyakit kronis lainnya. Kandungan nutrisi dan zat-zat bioaktif dalam ASI dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Selain manfaat bagi kesehatan sang bayi, memberikan ASI juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak. Proses menyusui memberikan kontak fisik, kehangatan, dan keintiman yang penting bagi perkembangan emosi dan psikologis anak.

Untuk memaksimalkan ASI, sebaiknya ASI diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama. Setelah itu, ASI dapat diteruskan bersama dengan makanan pendamping ASI hingga anak berusia 2 tahun atau lebih. Namun, setiap ibu dan bayi memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau konselor laktasi untuk mendapatkan panduan yang sesuai.