WHO/UNICEF, dalam strategi global untuk memberi makan bayi dan anak kecil, merekomendasikan empat langkah kunci untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal: yang pertama adalah memberikan bayi ASI segera, dalam waktu 30 menit setelah lahir, yang kedua, ASI eksklusif. (ASI) atau ASI eksklusif sejak lahir hingga bayi. Sampai usia 6 bulan, yang ketiga adalah makanan pendamping ASI. ASI (MP-ASI) dari 6 bulan sampai 24 bulan, dan yang keempat terus menyusui sampai anak berumur 24 bulan.

Stunting merupakan salah satu masalah gizi buruk yang menimpa semua negara termasuk Indonesia. Stunting sendiri merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak mencukupi dalam jangka panjang akibat kekurangan zat gizi. Menurut data WHO tahun 2014, Indonesia termasuk dalam lima negara dengan proporsi tertinggi anak di bawah usia 5 tahun yang terkena stunting parah. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, prevalensi stunting pada balita di Indonesia sebesar 37,2%. Penelitian telah menunjukkan bahwa keterlambatan pertumbuhan lebih sering terjadi pada bayi dengan MP-ASI dini.

Kini negara-negara di dunia sedang berjuang untuk mencapai 17 tujuan yang tercantum dalam SDG (Sustainable Development Goals). Salah satu tujuannya adalah mengakhiri kelaparan dan mencegah segala bentuk malnutrisi untuk mencapai ketahanan pangan.

Dikarenakan pemberian MP-ASI sebelum bayi berusia 6 bulan membuat bayi cepat kenyang dan mengurangi keinginan untuk menyusu. Padahal, ASI yang tidak cukup dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi. Karena ASI mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan bayi. Zat besi yang terkandung dalam ASI diserap lebih baik daripada sumber zat besi lainnya. Oleh karena itu, pemberian MP-ASI secara dini dapat mempengaruhi status gizi bayi karena dosisnya tidak sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi.

Selain itu, bayi baru lahir pada usia 6-9 bulan harus tumbuh secara bijaksana dan siap secara psikologis untuk menerima makanan padat. Sebelum usia 6 bulan, enzim pemecah karbohidrat amilase belum mencapai kadar yang cukup untuk dapat mencerna makanan mentah. Pencernaan tidak hanya karbohidrat tetapi juga lemak mungkin tidak sempurna pada bayi karena bayi memiliki sedikit lipase (enzim). Makanan bayi biasanya banyak mengandung karbohidrat dan gula. Karena pencernaan bayi belum selesai, dapat menyebabkan muntah dan diare.

Pemberian MP-ASI yang baik dan benar dimulai saat bayi berusia 6 bulan, karena sebelum usia tersebut bayi sudah mulai mengunyah dan menggerakkan rahangnya naik turun serta sudah dapat menggenggam dengan telapak tangannya (Golu dan Nurmiyati, 2014). Saat bayi berusia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi mulai meningkat dan ASI tidak lagi dapat memenuhi 100% kebutuhan nutrisi bayi. Maka kita berikan bayi MP-ASI sesuai anjuran yaitu pada usia 6 bulan, untuk mewujudkan kebaikan nasional yang sehat dan Indonesia bebas dari keterpurukan!