Semua perkembangan anak memerlukan bantuan dan dorongan dari lingkungan terutama keluarga dan orang tua. Pendidikan anak usia dini saat ini sangat diperlukan dalam pembentukan kepribadian anak. Kepribadian yang kuat yang terbina akan menjadikan seseorang unggul dalam berbagai hal. Dan hal tersebut akan menjadi bekalnya dalam menjalani keseharian kedepannya.

Pembelajaran dini dapat terjadi dengan belajar melalui bermain. Melalui bermain, anak dapat menemukan apa yang telah mereka ketahui dan menemukan hal-hal baru. Selain itu, guna membantu perkembangan dan potensi anak dapat juga dilakukan dengan media bercerita atau mendongeng.

Khususnya bagi anak-anak dengan gaya belajar auditori (pendengaran). Anak pendengaran memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam menyerap informasi melalui penjelasan yang didengarnya. Maka mengenalkan dan membiasakan anak mendengar dongeng bisa menjadi salah satu cara untuk melakukan hal tersebut.

Kisah-kisah yang terdapat dalam dongeng tidak hanya berupa cerita fiksi tetapi juga memberikan gambaran pelajaran moral melalui tokoh-tokoh yang digambarkan dalam cerita tersebut. Dengan mendengarkan kisah dongeng tersebut akan mempertajam kemampuan kognitif bagi anak.

Cerita yang termuat di dalam dongeng relevan dengan perkembangan afektif dan kognitif anak dan mengajak anak untuk memikirkan dan menganalisis cerita yang didengarnya untuk mengevaluasi atau memecahkan masalah yang ada. Meskipun sebagian besar  dongeng adalah cerita fiksi,  ini membantu anak-anak dengan kecerdasan afektif maupun kognitif. Selain itu juga dapat menambah kecerdasan bagi anak-anak yang terbiasa mendengarkan dongeng, Sebab dapat menentukan strategi dan cara memecahkan suatu permasalahan atau kasus.

Selain itu, bagi anak-anak juga nantinya akan memiliki kemampuan Bahasa yang lebih baik. Hal itu ditenggarai oleh kemampuannya menambahkan kosa kata-kosa kata baru dan sebagai reminder akan bahasa-bahasa yang dibawakan dalam kisah dongeng tersebut.