Pelatihan Rumah Sakit | Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015

Prumah sakit lorongemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berencana mengembangkan 3 Puskesmas menjadi rumah sakit tipe D, tahun ini. Pada tahap awal, Pemkab akan mengembangkan klinik utama yang menyediakan 10 tempat tidur untuk menampung pasien rujukan dari Puskesmas.Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasana Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Bintarto, mengungkapkan nantinya klinik utama itu akan dibangun berdekatan dengan puskesmas. Adapun 3 puskesmas yang akan dikembangkan menjadi RS tipe D meliputi puskesmas Bambanglipuro, Kretek dan Pajangan.”Tiga Puskesmas itu dipilih karena lokasinya strategis dan tingkat kunjungannya bagus. Kita juga melihat kinerjanya selama ini,” papar Bintarto, Minggu (1/2/2015).

Pada tahap awal, ketiga puskesmas itu akan dibangunkan klinik utama, setingkat dengan RS tipe D tetapi memiliki jumlah tempat tidur yang lebih sedikit. Sistem rujukan berjenjang yang berlaku saat ini menyebabkan perlu ditambahnya fasilitas kesehatan.

Tak jarang kata Bintarto, pasien sudah datang ke RS tipe C ataupun D tetapi ditolak karena beban yang sudah cukup banyak. Agar tidak merepotkan pasien, maka pihaknya perlu untuk mengembangkan RS tipe D dari bebeberapa puskesmas.

“Kalau RS tipe D minimal memiliki 50 tempat tidur, sedangkan klinik utama minimal 10 bed. Saya rasa tidak akan sulit menambah tempat tidur jika sudah mau dijadikan RS,” ujar Bintarto optimis.

Saat ini, tenaga spesialis yang akan ditugaskan pada klinik utama juga sudah siap. Bintarto menargetkan, bangunan fisik untuk klinik utama setidaknya harus selesai tahun ini. Sedangkan pada tahun 2016 nanti, Bintarto berharap sudah terbentuk RS tipe d.

Namun untuk dapat dirawat pada klinik utama, tetap harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu di puskesmas. Menurutnya, dengan dikembangkannya puskesmas Bambanglipuro, Kretek dan Pajangan, maka RS di Kabupaten Bantul akan ada penambahan sekitar 30 tempat tidur dari yang ada saat ini sekitar 1000 bed.

“Harusnya kan sistem rujukan itu otomatis, jangan sampai ada penolakan pasien. Bila klinik utama sudah terbangun, maka akan banyak fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan. Apalagi saat ini tren kepesertaan puskesmas meningkat,” tambahnya. (*)