Keberhasilan tumbuh kembang anak rupanya tak sekdar dilihat dari asupan gizinya saja. Menanamkan pendidikan pada anak sejak dini juga menjadi poin penting. Anak harus bisa menghargai lingkungan sekitar, menghormati orang yang lebih tua, sampai mau berbagi dengan temannya pun sangat penting diajarkan. Hal tersebut bersumber pada pembiasaan dan keteladanan. Praktisi Pendidikan Teti Ichsan MSi dalam seminarnya bertajuk “Cara Natural untuk Tumbuh Kembang Optimal!” oleh Consumer Health Dexa menjelaskan, pendidikan berbasis nilai atau living values mengajarkan anak nilai-nilai universal. Seperti soal penghargaan dan kehormatan pada semua orang. “Dalam pendidikan berbasis nilai ini, anak dapat tumbuh dan berkembang dalam atmosfer berdasarkan nilai di lingkungan yang positif dan aman dengan kasih sayang dan penghargaannya yang sifatnya timbal balik,” ungkap Teti, ditemui Okezone di Jakarta, baru-baru ini.
Manfaatnya, tambah Teti, anak-anak bisa dipandang sebagai individu yang mampu belajar, terlebih menentukan pilihan sosialnya secara sadar. Anak yang tumbuh dalam pendidikan berbasis nilai, diharapkan dapat menghidupkan 12 nilai.
Yakni berupa nilai kedamaian, penghargaan, kasih sayang, toleransi, kerendahan hati, kejujuran, kerjasama, kebahagiaan, tanggung jawab, kesederhanaan, kebebasan, dan persatuan. Dari 12 nilai dasar kehidupan ini, anak dapat mencerminkan sikap kehidupan yang cinta Tuhan, orang tua, sesama dan lingkungan, serta cinta terhadap Tanah Air.
Karena itu, terang Teti, untuk menciptakan perkembangan anak agar dapat mencapai nilai-nilai tersebut. Selain perlu kompetisi pengetahuan dan ketrampilan, juga penting dilakukan melalui pembiasaan dan keteladanan.
“Misalnya pada anak usia prasekolah diajarkan tentang mengantre, berbagi dengan teman, memuji orang lain, dan menyumbangkan ide dalam bermain,” ucapnya.
Praktisi Kesehatan dan Pengobatan Herbal Dr Erna Hayati, MM, MSi, menambahkan, jika anak ingin mencapai tumbuh kembang yang optimal dengan cara yang natural, diperlukan perilaku hidup sehat dan menjaga kekebalan tubuh sejak dini.
“Untuk membentuk kekebalan tubuh yang baik hingga usia dewasa, anak-anak harus memiliki nutrisi yang baik sejak dini,” kata dia.
Anggota Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) itu menuturkan, jika kebutuhan asupan nutrisi yang baik terpenuhi setiap hari, penting bagi produksi sel-sel kekebalan yang memerangi infeksi, sel-sel kanker, dan penyakit lain dalam tubuh bayi dan anak-anak, bahkan hingga dewasa.
Selain melalui asupan nutrisi, keluarga juga penting membiasakan upaya promotif dan preventif melalui asuhan mandiri. Asuhan mandiri merupakan upaya memelihara, mencegah, dan mengatasi gangguan kesehatan ringan dari dan untuk setiap individu dan anggota keluarga dengan layanan kesehatan di tingkat rumah tangga.
“Salah satu upayanya melalui pembiasaan penggunaan tanaman obat keluarga (TOGA) yang penggunaannya, telah memiliki literatur hasil penelitian. Salah satunya memanfaatkan rimpang jahe,” papar Dr Erna.
Dr Erna menjelaskan, bahwa tanaman rimpang jahe tersebut dinilai efektif untuk meredakan mual dan muntah. Ketika dikonsumsi anak-anak pun tidak mengakibatkan efek samping.
Secara terpisah, Direktur CHD PT Dexa Medica Bapak Andrew Sulistya menjelaskan, cara tersebut mendukung pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia. Karena dinilai sebagai kearifan lokal yang dapat membantu meningkatkan kesehatan keluarga.
“Seorang ibu sangat penting menjaga kesehatan keluarga, serta membuat anak bertumbuh dan berkembang optimal dengan cara yang natural, salah satunya melalui herbal. Tidak hanya itu, ibu juga harus dapat membedakan mana fakta dan mitos,” pungkasnya. [okz]