Rumah Sakit San Diego, Amerika Serikat, kemarin mengumumkan kelahiran seorang bayi yang diyakini berukuran terkecil di dunia dengan berat hanya 245 gram atau setara sebuah apel. Bayi itu lahir Desember lalu. Si bayi lahir prematur pada usia kandungan 23 pekan tiga hari dari yang seharusnya 40 pekan dalam kandungan. Dokter mengatakan kepada ayahnya, bayi itu diperkirakan hanya akan bertahan satu jam sebelum meninggal. “Tapi ternyata satu jam berubah jadi dua jam, kemudian menjadi satu hari, dan menjadi satu pekan,” kata ibunya dalam video yang dirilis Rumah Sakit Sharp Mary Birch, seperti dilansir laman Mainichi, Kamis (30/5). Kini sudah lima bulan berlalu dan si bayi sudah pulang ke rumahnya, tumbuh sehat dengan berat saat ini dua kilogram.
Keluarga si bayi mengizinkan kisah mereka dipublikasikan tapi mereka ingin tetap anonim. Mereka juga membolehkan si bayi dipanggil dengan sebuah nama yang bisa disebut perawatnya: Saybie.
Predikatnya sebagai bayi termungil dunia berdasarkan catatan yang disimpan oleh Universitas Iowa.
Dr. Edward Bell, profesor dokter anak di Universitas Iowa mengatakan Saybie dipastikan sebagai bayi dengan berat termungil yang pernah lahir.
Pihak rumah sakit mengatakan saat lahir berat Saybie 7 gram lebih ringan dari bayi termungil sebelumnya yang pernah lahir di Jerman pada 2015.
Dalam video yang dirilis rumah sakit, ibunya mengatakan masa persalinan yang dia alami itu adalah pengalaman paling mengerikan dalam hidupnya.
Dia mengatakan dibawa ke rumah sakit ketika dia merasa tidak enak badan dan rumah sakit memberi tahu, dia mengalami preeclampsia, kondisi serius yang menyebabkan tekanan darah melonjak drastis dan janinnya harus segera dikeluarkan.
“Saya berkali-kali bilang ke mereka, bayi saya tidak akan selamat, dia baru 23 pekan,” kata ibunya.
Tapi akhirnya si bayi selamat. Perlahan tapi pasti bayinya berangsur bertambah berat dalam ruang perawatan khusus.
Di ranjang bayinya ada sebuah tulisan yang terbaca ‘Mungil Tapi Kuat’.
“Anda bisa belihat ketika dia terbaring dia sangat mungil,” kata perawat bernama Emma Wiest dalam video.
Bayi itu berhasil selamat dalam masa-masa mikro-prematur, bayi yang lahir sebelum 28 pekan. Bayi terlahir dengan mikro-prematur bisa mengalami masalah penglihatan dan pendengaran serta tumbuh kembang atau komplikasi lainnya.
Banyak yang tidak selamat dalam tahun pertama mereka, kata Michelle Kling dari March of Dimes, lembaga nirlaba yang fokus menangani kesehatan ibu dan bayi.
Sejauh ini Saybie sudah melewati banyak hambatan.
“Dia adalah mukjizat,” kata Kim Norby, perawat lain di video itu. [