Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit-Sudah genap setahun Ridwan Kamil menjabat sebagai Wali Kota Bandung sejak dilantik 16 September 2013 lalu. Telah banyak dinamika baik politik maupun sosial yang dihadapi pria yang akrab disapa Emil ini selama menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Kembang. Dalam satu tahun ini, Emil mengklaim telah berhasil membuat beberapa perubahan positif di Kota Bandung. Walaupun diakuinya pula keberhasilan tersebut belum sepenuhnya sempurna. Perubahan positif yang dibuat Emil diantaranya bidang kesehatan dan olahraga, Emil juga mengklaim telah berhasil melakukan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu dan Call Center 119. Kemudian, Rumah Sakit Kesehatan Gigi dan Mulut (RSKGM) juga telah selesai direnovasi pada bulan Februari 2014 lalu.
Kerjasama dengan pihak swasta dalam program bedah 100 toilet SD pun diklaim oleh Emil sebagai sebuah bentuk keberhasilan.Dalam bidang infrastruktur dengan program pengaspalan jalan, pembersihan gorong-gorong, dan penataan kawasan, termasuk peluncuran Unit Reaksi Cepat (URC) Tambal Jalan dan ‘Tim Tangkal’ yang juga turut membantu menyelesaikan permasalahan pohon di jalan-jalan Kota Bandung.
Selain itu, renovasi pasar juga menjadi salah satu penataan bidang infrastruktur, yang sudah dilakukan di antaranya adalah renovasi Pasar Cijerah dan rencana pembenahan Pasar Kosambi menjadi Pasar Kerajinan Indonesia.
“Di bidang reformasi birokrasi Pemkot Bandung telah bekerjasama dengan KPK dalam hal pengendalian gratifikasi. Kita juga melakukan lelang jabatan untuk kepala dinas dan jabatan eselon IIb lainnya,” kata Emil di Bandung, Selasa (16/9/2014).
Di bidang sosial, Emil mengklaim telah melakukan penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan anak jalanan (anjal) dengan cara turun langsung ke jalan dalam operasi penertiban. Kemudian, penanganan masalah sosial lainnya adalah penegakkan tempat usaha hiburan tak berizin dan penertiban toko-toko yang menjual miras. Juga Emil menginstruksikan kepada tim gabungan penegakkan disiplin untuk membereskan parkir liar.
“Satu hari dalam seminggu juga ada agenda untuk keluarga pra sejahtera makan malam bersama wali kota dan terobosan sosial di bidang sosisal lainnya adalah akta kelahiran gratis kepada anak yang lahir di rumah bersalin,” tutur dia.
Dalam bidang kesehatan dan olahraga, Emil juga mengklaim telah berhasil melakukan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu dan Call Center 119. Kemudian, Rumah Sakit Kesehatan Gigi dan Mulut (RSKGM) juga telah selesai direnovasi pada bulan Februari 2014 lalu. Kerjasama dengan pihak swasta dalam program bedah 100 toilet SD pun diklaim oleh Emil sebagai sebuah bentuk keberhasilan.
Selain itu, program-program di bidang pemanfaatan ruang-ruang terbuka untuk menjadi pusat aktivitas warga juga mulai digulirkan. Salah satunya adalah pembengunan lapangan futsal (Taman Persib dan Lapangan Bandung Wetan) dan arena bermain skateboard di Taman Pasupati.
“Kita juga meluncurkan program hari Selasa tanpa rokok untuk menciptakan Kota Bandung bebas asap rokok,” tuturnya.
Salah satu cita-cita Emil adalah menjadikan warga Kota Bandung sebagai kota yang berbahagia melalui program peningkatan indeks kebahagian. Untuk itu, Emil telah membuat beberapa terobosan seperti Culinary Night yang diharapkan bisa menjadi sarana pemberdayaan semangat enterpreneurship warga.
Program lainnya yang termasuk peningkatan indeks kebahagiaan adalah renovasi taman-taman menjadi taman tematik, meluncurkan Bandung Tour on de Bus (bus wisata Bandros), dan beragam acara nonton bareng.
Di bidang teknologi informasi, terobosan-terobosan yang telah dibuat Emil diantaranya adalah program e-Kelurahan, penerapan aplikasi untuk pengaduan masyarakat secara online melalui penerapan aplikasi SIP (Sistem Informasi Penilaian) dan LAPOR pada situs http://lapor.ukp.go.id dan www.sip.bdg.go.id.
Di bawah kepemimpinan Emil, kerjasama antardaerah dan luar negeri mulai gencar ditingkatkan. Kerjasama tersebut diantaranya adalah dengan Belanda dalam sistem pengelolaan air, sistem pengelolaan kereta api dengan Perancis, dan melihat dari dekat pabrik monorel di Jerman.
Di Asia, Emil menjalin kerjasama dengan Seoul, Korea Selatan, untuk menjajaki kerjasama bidang Teknologi Informasi, Jepang untuk kerjasama bidang lingkungan dan penanggulangan banjir, dan Beijing, Tiongkok, untuk promosi wisata Kota Bandung.
Di bawah kepemimpinan Emil dan wakilnya, Oded Danial selama satu tahun, Kota Bandung juga mendapat beberapa penghargaan. Penghargaan tersebut di antaranya adalah penghargaan dari Ombudsman karena dianggap sukses memperbaiki 29 SKPD menjadi kategori biru. “Pada tahun 2013, 18 SKPD rapornya masih merah,” jelasnya.
Penghargaan lainnya adalah dari Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) karena telah menerapkan program Selasa Tanpa Rokok, penghargaan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) kategori pembinaan dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, penghargaan Wali Kota Terbaik dunia dalam Forum Young Leadership Simposium World Cities Summit di Singapura. Terakhir, penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kemenhub dalam bidang penataan lalu lintas dan transportasi.
Di bidang pendidikan, Emil telah melakukan reformasi dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara online. Meski sempat menuai kecaman, namun hal tersebut dikatakannya hanya segelintir kecil orang yang terkena dampak.
Sisanya, lanjut Emil, lebih banyak menerima sisi positif lantaran di sistem ini dikatakan berhasil mengurangi praktik-praktik intervensi pejabat, korupsi, pungli suap, sogokan, dan kecurangan lainnya.
Di bidang keamanan dan ketertiba, Pemkot Bandung bekerjasama dengan Polrestabes Bandung telah meluncurkan program Brigadir RW yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan, pelayanan dan pengayoman kepada masyarakat. Kemudian penataan PKL.
Menurut Emil, Pemkot Bandung telah berhasil melakukan penertiban di beberapa kawasan sentral seperti Jalan Merdeka, Jalan Kepatihan, serta penataan Gasibu. “Satu tahun empat titik. Jadi kalau lima tahun ada 20 titik PKL yang akan kita bereskan,” ujar Emil.