Orangtua, Ketahui Hal-hal yang Penting dalam Tumbuh Kembang Anak
Pelatihan Tumbuh Kembang Anak – Setiap orangtua tentu menginginkan anak mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Agar kelak ketika anak sudah semakin besar, potensi yang dimiliki bisa maksimal. Dalam proses ini tentu peran orangtua sangatlah besar. Apa saja hal penting yang perlu diperhatikan orang tua dalam tumbuh kembang anak?
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, dr Catharine Mayung Sambo, Sp.A (K) menjelaskan, pertumbuhan merupakan perubahan fisik dan peningkatan ukuran pada anak. Seperti pertumbuhan tinggi badan, gigi, hingga lingkar kepala. Sedangkan perkembangan merupakan peningkatan kompleksitas fungsi dan struktur, serta kemajuan keterampilan yang dimiliki anak untuk beradaptasi dengan lingkungan. Seperti kemampuan berbicara, duduk, berjalan, hingga berlari. ” Pertumbuhan dan perkembangan ini harus berjalan bersama-sama, karena berperan menimbulkan perubahan dalam hidup anak,” ujarnya dalam webinar RSPI: Pertumbuhan & Perkembangan Balita, Rabu (24/6/2020).
Dr. Catharine mengatakan, masa tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak berada di kandungan dan akan terus berjalan hingga usia 18 tahun. Tahap awal tumbuh kembang akan mempengaruhi tahap selanjutnya. Ada masa 1.000 hari pertama kehidupan dan proses tumbuh kembang anak. Pada masa ini sangat menentukan kualitas hidupnya di kemudian hari, bahkan hingga dewasa. Jadi penting bagi orangtua untuk memperhatikan masa ini. Meski demikian, yang juga perlu menjadi perhatian orangtua adalah kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tiap anak berbeda-beda. Jadi tak bisa orangtua saling membandingkan antar anak. “Jadi untuk orangtua yang punya anak kedua dan ketiga, suka bilang ‘dulu kakaknya enggak kayak gini kok’, ya mohon tidak dibandingkan, karena tiap anak itu kecepatan pertumbuhan dan perkembangannya beda-beda,” katanya.
Ia menjelaskan, yang perlu dibandingkan oleh orangtua adalah perkembangan tumbuh kembang anak dari tahap sebelumnya. Apakah kemajuannya sudah sesuai dengan ketentuan usianya, atau mengalami perlambatan. Untuk mengetahui perkembangan ini, orangtua perlu memiliki catatan khusus untuk memantau tumbuh kembang anak secara berkala. dr Catharine bilang, rumah sakit tempat menjalani persalinan pasti memberikannya, dan pemerintah pun sudah membuat buku pedoman ini. “Kalau tidak punya bukunya, bisa juga lewat aplikasi yang sekarang ini sudah banyak, yang penting datanya kita update secara konsisten selama tahun-tahun anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan,” jelasnya.
Orangtua perlu memperhatikan apakah proses tumbuh kembang anak sudah sesuai dengan pedoman yang ada atau tidak. dr Catharine mecontohkan, pada kasus yang ia pernah tangani, anak berusia 11 bulan belum bisa duduk. Padahal, semestinya anak mulai bisa duduk pada usia 7 bulan. Jadi, jika sampai seusia 11 bulan belum bisa duduk artinya anak mengalami perkembangan yang terlambat, tidak sesuai dengan usia yang seharusnya. Di sisi lain, anak tersebut memiliki berat badan hanya 6 kilogram, baru mencapai dua kalinya dari berat lahir si anak yang sebesar 3 kilogram. Menurutnya, anak dengan lahir cukup bulan atau berkisar 9 bulan biasanya akan mencapai dua kali berat lahir pada usia sekitar 4,5-5 bulan. Jadi dalam kasus ini anak mengalami pertumbuhan yang lambat beberapa bulan. Akhirnya yang dilakukan lebih dahulu adalah pemulihan berat badan anak. Ketika berat badan normal kembali, tanpa intervensi, anak tersebut dengan sendirinya bisa duduk dan progresnya kembali mengikuti pedoman yang ada. “Jadi ini sebuah cerita bahwa pertumbuhan dan perkembangan enggak bisa jalan masing-masing. Ketika pertumbuhan anak terganggu, kita juga sulit untuk berharap anak perkembangannya bisa sesuai usianya,” paparnya.