Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit -Pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Surakarta dipastikan tidak akan mendapatkan cuti Lebaran. Pengelola RSUD beralasan, hal itu bisa berdampak buruk bagi proses pemulihan pasien yang bersangkutan.”Kami memang tidak memberlakukan cuti Lebaran bagi pasien. Pengobatan yang kami lakukan akan diberikan sejak pasien tersebut masuk (dirawat inap, Red) sampai sembuh,” terang Koordinator Rawat Jalan RSUD, Niken Yuliani Untari, Kamis (17/7).
Cuti Lebaran atau yang biasa disebut cuti sembuh tersebut biasanya diambil pasien untuk merayakan hari raya bersama keluarga di rumah masing-masing. Pasien tersebut akan menjalani rawat inap kembali usai Lebaran selesai.
“Kalau belum sembuh ya tidak diizinkan pulang. Harus sembuh benar, baru boleh pulang,” tegas Niken.
Ia mengakui, selama beroperasi satu setengah tahun terakhir, RSUD Kota Surakarta belum pernah melayani dispensasi khusus tersebut. Namun hal itu tidak serta-merta membuat pengelola RSUD membolehkan cuti di masa masa penyembuhan pasien, selain karena alasan medis.
Di sisi lain, Niken memaparkan, RSUD telah menyiagakan 24 anggota tim medis untuk melayani pengobatan selama arus mudik dan balik Lebaran. Para anggota tim yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga administrasi dan staf pendukung lain itu, akan disiagakan mulai H-5 hingga H+5 Lebaran.
“Unit Gawat Darurat (UGD), dua mobil ambulan, 100 ruang rawat inap, Intensive Care Unit (ICU), sampai kamar operasi juga ikut disiapkan selama rentang waktu tersebut. Tim akan dibagi menjadi tiga shift, guna memberikan layanan medis bagi masyarakat.”
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, RSUD mewaspadai lonjakan pasien akibat kasus kecelakaan lalu-lintas (lalin) menjelang arus mudik Lebaran. “Sementara setelah Lebaran dan arus balik, biasanya kami banyak didatangi pasien grastritis atau maag, hipertensi, diare dan gangguan kolesterol,” terang Niken.