Jumlah pasien yang berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kurungan Nyawa Lampung, setelah pelaksanaan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan gubernur (pilgub) Lampung pada 9 April lalu terjadi peningkatan. Kepala Humas RSJ Lampung, David, mengatakan kecenderungan masyarakat untuk memeriksakan dan mengobati penyakit jiwa lebih tinggi dari sebelumnya. “Sekarang ada kesadaran yang baik dari masyarakat untuk berobat gangguan jiwanya. Ada peningkatan jumlah pasien lima orang per hari,” kata David kepada Republika di kantornya, Senin (14/4). Ia mengatakan biasanya pasien yang berobat atau berkonsultasi terhadap gangguan jiwanya sangat sedikit. Hal ini disebabkan masih melekatnya stigma negatif kalau berobat ke RSJ pandangan masyarakat berbeda. “Padahal, penyakit fisik dan jiwa sama butuh pengobatan dini,” ujarnya.
Dari jumlah pasien yang berobat di poliklinik RSJ Lampung, ia mengatakan belum bisa mendeteksi berasal dari kalangan dan profesi apa pasiennya. Menurut dia, untuk pasien dari calon anggota legislatif (caleg) belum jelas asal usulnya.
Menurut dia, meskipun ada caleg yang bermasalah dalam kejiwaannya setelah mengahadapi kenyataan hasil pileg lalu, tentu pihak keluarga tidak langsung membawanya berobat ke RSJ, akan tetapi pilihannya alternatif, karena menyangkut nama baik keluarganya.
Pihak RSJ telah menyiapkan tiga dokter spesialis kejiwaan, delapan dokter umum, dan 65 perawat. RSJ Kurungan Nyawa tipe C dengan kapasitas tempat tidur di bawah 500 dengan kelas perawatan III dan II. “RSJ ini belum ada ruang kelas I atau VIP,” tuturnya.
Di gedung paling depan RSJ tersebut, tersedia ruang poliklinik. Para pasien gangguan jiwa terlihat banyak yang menunggu panggilan konsultasi di kursi tunggu pasien. Kondisi ini sama seperti pasien yang berobat di puskesmas.