Pentingnya Kebahagiaan untuk Tumbuh Kembang Anak
Pada usia balita, pusat perasaan anak sedang berkembang lho, Ma
Memiliki anak balita berbeda dengan memiliki anak bayi. Masa ini adalah masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Tentu, Mama perlu memberikan perhatian lebih agar pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan optimal demi masa depannya.
Namun, tidak sedikit orangtua yang kebingungan memilih cara untuk mengoptimalkan masa balita ini.
Apakah sebaiknya mengenalkan pelajaran-pelajaran dasar sebagai persiapan masuk sekolah?
Ataukah mengajaknya berkenalan dengan anak seumuran supaya ia belajar bersosialisasi?
Ternyata dibandingkan kedua hal tersebut, ada hal yang lebih penting, yaitu kebahagiaan anak.
Mengutip ucapan pakar psikologi Universitar Indonesia, Elly Risma, anak usia dini harus menjadi anak yang bahagia, bukan anak yang pintar.
Risma juga menjelaskan bahwa yang sedang berkembang pada usia balita adalah pusat perasaan anak.
Nah, berikut alasan-alasan mengapa kebahagiaan anak sangat penting untuk tumbuh kembangnya:
1. Kebahagiaan menentukan karakter anak saat dewasa
Ternyata, kebahagiaan anak saat balita dapat menentukan karakter anak saat sudah dewasa nanti lho, Ma.
Balita yang bahagia cenderung memiliki emosi positif ketika ia sudah dewasa.
Sebaliknya, balita yang kurang bahagia cenderung memiliki karakter temperamental.
2. Anak yang bahagia memiliki nilai diri yang lebih baik
Setiap anak pasti memiliki minat dan bakat. Nah, anak akan merasa bahagia jika Mama mendukung minat dan bakat unik yang mereka miliki.
Tidak hanya terdorong untuk mengembangkan minat dan bakatnya secara maksimal, anak pun akan memiliki nilai diri yang lebih baik.
Tentu, hal ini akan berpengaruh pada kehidupannya saat dewasa nanti. Nilai diri yang baik akan menciptakan rasa percaya diri.
3. Anak yang bahagia lebih sukses di bidang akademis
Apakah Mama khawatir anak akan kesulitan mengikuti pelajaran jika Mama tidak mendorong anak untuk giat belajar?
Sebenarnya, Mama tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.
Jika Mama memprioritaskan kebahagiaan terlebih dahulu, akan muncul kesadaran diri dan semangat belajar saat ia memasuki usia sekolah nanti. Anak pun akan lebih sukses di bidang akademis.
Sebaliknya, jika Mama memaksa anak untuk giat belajar pada usia balita, anak pun akan merasa jenuh dan membenci kegiatan belajar.
Tidak heran jika anak sering menolak belajar di usia sekolah nanti.
4. Kebahagiaan menentukan kepuasan hidup anak saat dewasa
Banyak orang dewasa tidak puas dengan kehidupan meski semua aspek kehidupan mereka sempurna, seperti memiliki harta yang cukup ataupun memiliki karir yang baik.
Ternyata, ketidakpuasan tersebut muncul karena mereka kurang bahagia saat masih balita lho, Ma.
Kebahagiaan pada masa balita memang menentukan kepuasan hidup anak saat dewasa.
5. Kebahagiaan orangtua menentukan kebahagiaan anak
Lantas, apa yang harus Mama lakukan agar anak selalu bahagia? Ternyata, Mama perlu menghabiskan waktu berkualitas bersama, mendukung perkembangan, dan juga menunjang kebutuhan nutrisinya.
Tapi, bukan itu saja.
Mama pasti sering mendengar bahwa anak adalah peniru ulung. Ternyata, anak juga bisa ‘meniru’ kebahagiaan dari orangtuanya lho. Mereka akan meniru cara Mama dan Papa tertawa serta melihat kehidupan.
Karena itulah, Mama dan Papa juga perlu menjadi bahagia. Ingat Ma, anak bahagia berasal dari keluarga yang bahagia!
Nah, itu dia pentingnya kebahagiaan untuk tumbuh kembang anak. Rasanya tidak berlebihan jika kita menyimpulkan bahwa kebahagiaan saat balita adalah kunci kesuksesan saat dewasa. Oleh karena itu, bahagiakan anak yuk, Ma!