Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit- PERPUSTAKAAN rumah sakit merupakan salah satu contoh jenis perpustakaan khusus, koleksinya sebagian besar berhubungan dengan kesehatan, kedokteran dan sejenisnya. Pemakai juga khusus, mulai dari pasien, keluarga yang sedang menunggu pasien hingga tenaga kesehatan. Sayangnya, belum semua rumah sakit memberikan perhatian terhadap masalah ini. Namun bagi rumah sakit besar, terlebih rumah sakit akademis, umumnya sudah mempunyai perpustakaan ini. Peran perpustakaan rumah sakit sebenarnya sangat penting, tidak hanya bagi petugas kesehatan yang bekerja di tempat tersebut , namun juga bagi seluruh pengelola, karyawan dan stakeholder yang berhubungan.
Tetapi sebagian besar perpustakaan rumah sakit baru menyentuh kalangan petugas kesehatan. Pasien dan keluarga pasien yang merupakan konsumen utama belum mendapat layanan maksimal. Dilihat dari lokasinya, umumnya perpustakaan rumah sakit jauh dari jangkauan pasien dan keluarganya.
Sebaliknya perputakaan lebih dekat dan terjangkau oleh pengelola dan petugas kesehatan saja. Keberadaan perpustakaan rumah sakit juga sangat berguna bagi pengelola dan petugas kesehatan yang ada, termasuk bagi para profesi yang sedang menjalankan praktik lapangan. Koleksi terbaru, seperti jurnal yang memuat informasi terkini sangat penting bagi mereka. Ganti Televisi Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan perpustakaan rumah sakit bagi stakeholder.
Pemandangan yang tidak asing ketika terjadi antrian panjang pasien yang sedang berobat, ditambah keluarga yang mengantarnya membuat kerumunan makin padat. Hiburan utama yang disuguhkan selama ini televisi. Nah sebenarnya perpustakaan dapat disajikan di ruang antrian untuk mengganti minat menonton menjadi minat membaca. Bagi pasien yang sedang menjalani rawat inap, juga membutuhkan layanan ini.
Bukanlah suatu rahasia, ketika pasien menjalani rawat inap, keluarga harus selalu aktif berkomunikasi dengan dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya. Karena keterbatasan waktu dan banyaknya pasien yang harus dilayani, perpustakaan dapat mengambil peran di sini. Layanan bisa dilakukan oleh petugas khusus perpustakaan yang melayani di setiap bangsal atau dengan cara berkeliling antar bangsal dengan pembagian jadwal. Selain itu, layanan bisa dilakukan oleh petugas yang ada, seperti perawat, bagian gizi, atau rohaniawan yang selalu melakukan tugas rutin sesuai jadwal masing-masing.
Di satu sisi, layanan ini akan lebih mendekatkan petugas dengan pasien dan keluarganya. Pada sisi lain, bacaan yang diberikan akan menambah wawasan, pengetahuan dan hiburan, terlebih yang sedang berkaitan dengan penyakit, pengobatan dan perawatan bagi pasien yang sedang opname. Jenis bacaan disesuaikan dengan jenis pasien dan jenis penyakitnya, sehingga akan menjadi motivasi untuk sehat kembali. Bacaan ringan, seperti doa-doa, cara menjaga kesehatan dasar, juga bisa diberikan sebagai paket fasilitas baik bagi pasien rawat jalan dan rawat inap, yang diberikan di bagian pemeriksaan. Dengan berbagai cara tersebut, akan meningkatkan layanan perpustakaan rumah sakit bagi stakeholder. (11)
–– Irkhamiyati, Pustakawan Stikes Aisyiyah Yogyakarta