Diklat Rumah Sakit|Pelatihan Manajemen Rumah Sakit-Sebagai bagian dari pengembangan bisnis perusahaan, PT Phapros Tbk bekerja sama dengan kelompok dokter di Cirebon mendirikan PT Raudatusiffah Bersama dalam rangka untuk pendirian rumah sakit. Dengan komposisi saham yang dimiliki sebesar 73 persen maka Phapros yang berproduksi di Jl Simongan Semarang tersebut menjadi pemegang saham mayoritas. Imam Ariff Juliadi Corporate Secretary Imam Arif Djunaidi mengungkapkan total investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan rumah sakit adalah sekitar Rp 110 miliar. “Melihat kebutuhan dana yang cukup besar maka kebutuhan dana tersebut tidak dipenuhi melalui pinjaman Bank tapi para pemegang saham lebih cenderung akan dipenuhi melalui setoran modal ke perseroan,” jelasnya, Selasa (29/4).
Untuk itu, lanjut dia, pada Minggu (27/4) lalu, telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS Tahunan tahun buku 2013 PT Raudhatusyiffah Sehat Bersama.
Di samping menerima Laporan Pertanggung Jawaban Direksi dan Komisaris Perseroan dalam pengelolaan Perseroan, RUPS juga memutuskan untuk menerima setoran modal dari investor baru untuk menjadi mitra strategis melalui pengeluaran portepel saham.
“Modal disetor yang awalnya sebesar Rp 28.4 milliar menjadi Rp 88.4 milliar. Dengan jumlah modal disetor tersebut maka PT Phapros menjadi bukan pemegang saham mayoritas lagi karena tinggal 22.6 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan salah satu mitra strategis yang menjadi investor baru adalah PT Permata Hati Husada (Grup RS Permata) yang sudah cukup pengalaman dalam bisnis rumah sakit