Rumah Sakit Pertamedika yang diklaim sebagai pusat lever dan jantung kini resmi dibuka. Bertempat di kawasan Sentul, Bogor, keberadaan rumah sakit ini menjawab permintaan masyarakat akan kebutuhan layanan lever terpadu di Indonesia. “Penyakit lever sendiri masalahnya adalah goals-nya yang bisa membuat komplikasi serius dari sirosis hingga transplantasi hati. Maka itu, dari 80 dokter, ada 20 dokter yang konsen di bidang lever dan jantung,” kata Presiden Direktur RS Pertamedika Sentul City, Dr. Dany Amrul Ichdan, SE, MSc saat ditemui di RS Pertamedika yang beralamatkan di Jl. MH. Thamrin Kav. 57 Sentul City, Bogor, Senin (20/1/2014).
Direktur Operasional RS Pertamedika, dr. Kamelia Faisal, MARS menerangkan, adanya rumah sakit ini juga menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan yang terpadu dan memadai di bidang penyakit lever. Dengan menggandeng ahli lever dan jantung dari Jepang dan Korea, diharapkan layanan akan makin menjawab kebutuhan masyarakat dan terjadi juga transfer ilmu dari dokter asing ke dokter Indonesia.
“Berdasarkan data dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), populasi penderita lever itu ada 15 persen di dunia. Tapi 3 persennya menjadi kronis dan sampai sirosis (peradangan hati). Masalahnya, tidak semua orang punya akses dan biaya untuk mendapat donor. Maka itu kami menggamdeng beberapa jejaring pendidikan untuk kerjasama,” jelasnya.
Begitu pula dengan penyakit jantung. Kamelia menilai, akses orang Bogor ke RS Harapan Kita di Jakarta butuh waktu 2 jam. Sementara safety time untuk penderita jantung tidak lebih dari 2 jam.
“Untuk itu, kami ada untuk menjembatani kawasan Cibinong, Bogor dan Sentul dengan menghadirkan dokter alhi lever dan bedah jantung yang handal,” jelasnya.