bpjsPelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit -Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah meluncurkan Kartu Indonesia Sehat sebagai program pelayanan kesehatan. Namun, peristiwa tragis justru menimpa seorang anak pasien BPJS yang belum sembuh, tapi dipaksa keluar dari rumah sakit. Aulia Zulfa Safira, seorang anak berumur 7 tahun 8 bulan. Ia divonis menderita sakit tumor otak atau Cranio Varingioma, sehingga harus dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang sejak 29 September 2014. Namun, ketika menjalani proses pengobatan, Aulia yang berasal dari Kabupaten Rembang itu justru harus keluar dari rumah sakit. Padahal, dia belum sembuh total.Siti Mimbar Qamariyah, 48, orangtua Aulia, megaku sangat kecewa dengan kebijakan rumah sakit yang memaksa putrinya dibawa pulang. Sementara itu, kondisi putrinya belum membaik. Bahkan tidak sadarkan diri.

“Alasan pihak rumah sakit macam-macam, ada yang perlu dirawat jalan dan lain-lain. Ini tidak manusiawi, padahal kondisinya kan belum stabil. Kami hanya butuh anak kami sehat,” katanya kepada VIVAnews di Semarang, Senin 3 November 2014 petang.

Siti menceritakan, gejala penyakit tumor otak yang menimpa siswi kelas II SD Lambangan Wetan, Kecamatan Bulu, Rembang tersebut mulai terlihat pada Februari 2014. Pada 29 September 2014, dokter di RSUP Dr. Kariyadi mendiagnosa kalau anaknya menderita tumor otak.

“Tapi, sejak dioperasi kondisinya belum stabil sampai sekarang,” kata Guru Biologi di MTS Arrahman Rembang itu.

Namun, sejak menjalani operasi penyedotan cairan pada bagian otak, kesehatan anaknya hingga sekarang belum stabil. Badan bocah malang itu, masih tampak gemetaran dan belum sadar sepenuhnya. Tak hanya itu, anaknya pun baru bisa mengonsumsi asupan cairan susu dan tidak bisa bicara karena suhu tubuhnya sempat meninggi.

“Seharusnya rumah sakit lebih tahu, kalau sudah sehat ya dicatat, tapi kalau belum juga dicatat. Tapi melihat kondisi ini, kenapa rumah sakit nggak mau tahu,” ujarnya.

Atas perlakuan pihak rumah sakit, Siti mengaku telah memperjuangkan agar anaknya tetap bisa dirawat. Namun, usaha ibu yang mengaku menggunakan kartu BPJS mandiri itu tetap tidak direspons pihak rumah sakit.

“Pihak rumah sakit tetap tidak mau tahu. Akhirnya, tadi sekitar pukul setengah lima sore kami terpaksa membawa anak kami keluar. Padahal, ia belum sadarkan diri,” kata perempuan yang tinggal di RT 4/RW 2 Kecamatan Bulu, Rembang itu.

Setelah keluar dari RSUP Dr. Kariadi, pihak keluarga Aulia akhirnya membawanya ke Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, untuk terus mendapatkan perawatan intensif.

“Sekarang Aulia masih dirawat di IGD RS Telogorejo karena pertimbangan medis perlu dirawat intensif,” ujarnya.

Hingga saat ini, pihak RSUP Dr. Kariyadi belum bisa dikonfirmasi dan memberikan keterangan terkait pemulangan pasien BPJS tersebut. Kepala Humas RS pun masih belum merespons panggilan telepon VIVAnews saat dikonfirmasi.