Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit

RS hasan sadikinRS Hasan Sadikin Bandung berhasil melakukan tindakan operasi transplantasi ginjal pada 15 November 2014. Operasi ini pertamakalinya dilakukan di RSHS sejak terakhir dilakukan pada 1977. Dirut RSHS Ayi Djembarsari menyatakan RSHS siap melayani kebutuhan transplantasi ginjal yang saat ini meningkat.”Terakhir RSHS melakukan transplantasi pada tahun 1977. Sejak saat itu kami tidak pernah melakukannya lagi hingga akhirnya 15 november 2014 kami melakukan operasi transplantasi untuk yang pertama kali setelah sekian lama,” ujar Ayi dalam jumpa pers di ruang pertemuan Paviliun Parahyangan RSHS, Jalan dr Eyckman, Jumat (28/11/2014).

Menurut Ayi tak melakukan operasi bukan berarti tenaga medis betul-betul berhenti, melainkan dilakukan penyempurnaan ilmu, teknik dan berbenah diri hingga akhirnya RSHS kembali melaksanakan operasi transplantasi ginjal.

“Kami melihat kebutuhan transplantasi ini meningkat. Sekarang kami siap melakukan operasi transplantasi secara rutin. Apalagi RSHS adalah RS rujukan. Semoga ke depan ada banyak pasien yang bisa tertolong,” katanya.

Setelah ini, pasien tak perlu lagi jauh-jauh ke Jakarta atau bahkan ke luar negeri untuk operasi transplantasi ginjal. Dari segi sarana prasarana dan tim medis, RSHS menyatakan komitmen dan kesiapannya sebagai salahsatu RS tempat transplantasi Ginjal di Indonesia.

Namun, untuk melakukan transplantasi, dibutuhkan persiapan matang. Seperti untuk kasus transplantasi pertama dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun hingga akhirnya operasi dilaksanakan. “Sebanyak 60 orang dokter dan perawat yang terlibat mempersiapkan dan melakukan transplantasi ginjal ini,” tutur Ayi

Operasi transplantasi pertama yang dilakukan RSHS ini dilakukan pada pasien Dewi Nenengsolehah (32) sebagai penerima dari donor Neneng Nusaadah (45). Neneng merupakan kakak kandung Dewi. Dewi didiagnosa mengalami gagal ginjal pada september 2013 lalu yang kemudian rutin melakukan cuci darah.

Saat ini, Dewi masih berada di ruang perawatan untuk mendapatkan pemantauan tim dokter. Ia belum diperkenankan untuk bertemu dengan keluarga karena masih dalam kondisi rentan terinfeksi akibat turunnya sistem kekebalan tubuh pasca operasi.