Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit-Setelah tertunda sekitar 1 tahun, akhirnya pembangunan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (13/3), dimulai. Mengawali pekerjaan konstruksi proyek pembangunan rumah sakit yang berlokasi di kampus Pabelan jalan Ahmad Yani ditandai dengan memasukkan material cor ke sebuah tiang pancang oleh Mohammed S Al Arifi dari Saudi Fund for Development (SFD) yang didampingi rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi MS dan Direktur Pelaksana Proyek Prof Dr HM Syamsulhadi SpKJ.

Sesuai rencana dalam waktu 18 bulan sejak ground breaking, Rumah Sakit Pendidikan seluas 23 ribu M2 yang dibangun di atas tanah seluar 3 hektar lebih sudah rampung berdiri. Rumah sakit yang dilengkepai fasilitas helipad ini memiliki 200 tempat tidur. Dana pembangunan Rumah Sakit UNS bersumber dari Saudi Fund for Development (SFD), Islamic Development Bank (IDB) dan Pemerintah Indonesia.

Selain di UNS, rumah sakit serupa juga dibangun di Universitas Indonesia dan Universitas Andalas. Rumah Sakit UNS termasuk tipe B. “Rumah Sakit ini selain akan menonjolkan pelayanan juga untuk mengembangkan bidang pendidikan dan penelitian,” jelas Prof Ravik Karsidi. Untuk mendukung pekerjaan riset yang dilakukan peneliti di rumah sakit akan disiapkan dana.

Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sakit sekitar Rp 400 milyar. Dana pembangunan fisik bersumber dari SFD, sedangkan equipment dari IDP dan pemerintah. Kehadiran RS UNS, kata Prof Ravik tidak akan menyaingi keberadaan rumah sakit yang sudah ada. Melainkan RS UNS akan melengkapi yang sudah ada dengan pelayanan yang unggul.

“Jadi kerjasama dengan Rumah Sakit mitra yang sudah berlangsung selama ini seperti dengan RSUD Dr Moewardi maupun RSOP Pabelan tetap berjalan,” tandasnya. RS UNS dirancang terintegrasi antaa pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan. Diharapkan kehadirannya memenuhi keinginan masyarakat. Karena di luar negeri rumah sakit pendidikan lebih dipercaya. Pendidikan di sini bukan untuk coba-coba.

Prof Syamsulhadi terlihat bergembira, karena setelah sekian lama dinantikan akhirnya pembangunan Rumah Sakit UNS bisa dimulai. “Kami sekitar 5 tahun berjibaku untuk menggolkan rencana pembangunan rumah sakit ini,” kata mantan rektor UNS itu. Dengan dimulai pembangunannya berarti impian untuk memiliki sebuah rumah sakit pendidikan akan terwujud.

Mr Moh Al Arifi mengaku bangga pihaknya bisa menjadi bagian dari proyek pembangunan rumah sakit di Solo. Ia menjelaskan untuk pengerjaaan fisi SFD menyediakan sekitar Rp 155 milyar. Menurutnya, ada sembilan proyek di Indonesia yang dibiayai SFD tujuh diantaranya sudah berhasil. Berikutnya ada tambahan sembilan proyek lagi dengan dana 155 juta dollar.