Susu Menjadi Nutrisi Penting untuk Tumbuh Kembang Anak

susu_20180414_150751
Pelatihan Tumbuh Kembang – Anak membutuhkan asupan nutrisi yang beragam agar proses tumbuh kembangnya berjalan lancar dan optimal. Kurangnya asupan nutrisi tertentu membuat anak mengalami malnutrisi, dan proses tumbuh kembangnya menjadi terganggu. Menurut dr. Marya W Haryono, MGizi, SpGK, spesialis gizi klinis RS Bunda dan RS Siloam Kebon Jeruk, malnutrisi atau kekurangan nutrisi tertentu masih dialami oleh sebagian anak di Indonesia. “Kalau kita lihat dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, di Indonesia masih ada tiga persen anak yang menderita gizi buruk, dan 13 persen anak kekurangan gizi.”
Begitu kata dr. Marya dalam Konferensi Pers Virtual Peluncuran Susu Milku pada Selasa (1/9/2020) siang. Menurut dia, banyak faktor yang bisa memengaruhi asupan nutrisi anak, terutama jika anak tersebut memasuki usia sekolah. “Bisa jadi orangtua sudah memperhatikan asupan nutrisi anak, tapi karena pengaruh lingkungan sekolahnya, banyak jajanan macam-macam, asupan nutrisi anak menjadi kurang diperhatikan. Ini yang harus kita tahu,” tutur dr. Marya. Ia menambahkan, anak dapat mencukupi asupan nutrisinya dengan susu, khususnya untuk pembentukan massa tulang. “Seperti kita tahu, pembentukan massa tulang bisa dilakukan sejak usia anak-anak hingga dewasa (30 tahun). Dan nutrisi untuk kesehatan tulang bisa didapat dari ikan, telur, serta susu.”
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, lanjut dr. Marya, anak berusia 6-12 tahun perlu kalsium sebanyak 1.000-1.200 mg per hari. Susu menjadi sumber kalsium yang mudah diperoleh dan dikonsumsi anak. Selain itu susu juga mengandung protein, vitamin D, vitamin B, vitamin A, fosfor, serta mikronutrisi lain, kata dia. “Protein pada susu dapat menjaga dan mendukung sistem kekebalan tubuh anak, meredam inflamasi atau peradangan, dan mengurangi risiko penyakit degeneratif.” Wings Food, produsen Milku, menyadari tingginya kebutuhan masyarakat akan produk bernutrisi, terutama susu. Lihat Foto Produk Susu Milku() Namun, menurut Preeti Chopra Bhatnagar selaku Marketing Manager Milku, tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia masih terbilang rendah. “Ada dua alasan yang menyebabkan tingkat konsumsi susu di Indonesia rendah. Kemampuan membeli susu, dan anak yang tidak suka rasa susu tersebut,” ujar Preeti. Karena itu, ia melanjutkan, Wings Food merambah pasar dengan produk Milku sebagai susu ready to drink atau siap diminum.
Produk susu UHT Milku menambah daftar kategori minuman ready to drink yang dimiliki oleh Wings Food. Susu UHT Milku dikemas dengan botol 200 ml yang menggunakan material polyethylene therepthalate (PET). Mengenai produk terbaru ini, Preeti menyebut jenis susu yang digunakan adalah susu sapi dari Belgia, yang diklaim memiliki 5 vitamin dan 4 mineral untuk memenuhi 25 persen dari kebutuhan kalsium anak. “Sapi di Belgia dirawat di lingkungan yang baik, sehingga dapat menghasilkan susu berkualitas yang tentunya sudah melalui quality control yang ketat,” katanya. Susu UHT Milku memiliki dua varian rasa, cokelat dan stroberi, dan dijual seharga Rp 3.000 per botol. “Saat ini susu Milku baru ada dua rasa, karena keduanya paling disukai anak-anak. Tapi tidak menutup kemungkinan jika nantinya kita merilis varian rasa lain,” tutur Preeti.