Pelatihan Tumbuh Kembang Anak – Sekolah merupakan tempat di mana anak akan mendapat banyak pengalaman dan ilmu. Tak hanya belajar ragam mata pelajaran, namun juga melatih jiwa sosial dengan teman sebayanya. Selain itu, untuk mengetahui kemampuan beradaptasi di lingkungan yang baru ia kunjungi. Dalam mempelajari sebuah mata pelajaran, guru akan beberapa kali memberikan pekerjaan rumah (PR) bagi para siswanya. Hal ini agar guru dapat mengetahui apakah materi yang disampaikan sudah dimengerti oleh siswanya atau belum. Namun, tak jarang orang tua turut membantu mengerjakan PR anak. Padahal, jika orang tua terlalu sering membantu, akan membuat anak terus bergantung kita. “Sebagai orangtua juga perlu berpikir bahwa PR juga untuk kepentingan anak supaya ia bisa jadi pribadi dewasa yang mandiri,” jelas psikolog klinis Naomi Soetikno, M.Pd., Psikolog di acara Helping All Students Learn “Strategi Mengajar di Kelas” oleh Melintas Cakrawala Indonesia pada Sabtu (15/9/2018) di Cocowork, Jakarta Selatan.122100536

Naomi melanjutkan, “Kalau dari kecil anak terlalu banyak dibantu, maka bagaimana kita sebagai orangtua, bisa membantu anak jadi mandiri?”

Mungkin ada perasaan iba dari orang tua ketika melihat anak kesusahan berusaha menyelesaikan permasalahan.

Tetapi, terkadang anak perlu diberikan tantangan yang bisa mereka selesaikan sendiri.

“Orangtua yang bijaksana adalah orangtua yang memberikan tantangan kepada anaknya untuk usaha sendiri terlebih dahulu, baru diberikan apresiasi untuk usahanya. Apapun itu,” terang Naomi.

Oleh karena itu, peran orangtua penting dalam mendukung potensi kecerdasan anak di sekolah.

Karena memang, proses mendidik anak tak bisa sepenuhnya diserahkan kepada guru sekolah.

“Tentunya orangtua wajib menyadarai bahwa waktu anak bersama orangtua lebih banyak dibanding bersama guru.

Karena saat anak pulang, adalah orangtua yang berperan untuk mendidik anak.

Jadi, unsur pendidikan untuk anak itu tidak bisa dilepas 100% kepada guru atau sekolah.

Ada juga pendidikan di rumah, dan itu dilakukan oleh orangtua,” tutup Naomi.

Nah, jadi mulai sekarang coba tantang anak dengan membiarkan ia berusaha dulu mengerjakan PR sendiri ya! (Amelia Puteri/Nakita)