Pelatihan Rumah Sakit | Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015
Menyusul inisiatif pemerintah untuk membuka sekolah-sekolah Turki di
luar negeri, Kementerian Kesehatan sekarang sedang merencanakan untuk membuka rumah sakit di mancanegara, di mulai di Somalia dan Sudan.Anggota dewan dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Cevdet Erdol, mengatakan saat berpidato di parlemen bahwa Kementerian Kesehatan sedang mempertimbangkan untuk membuka rumah sakit riset dan pelatihan di luar negeri.“Kementerian [K
esehatan] akan mendirikan rumah sakit riset dan pelatihan di luar negeri, pertama-tama di Somalia dan Suda
n, kemudian juga akan didirikan di Eropa,” kata Erdol dikutip Hurriyet Rabu (4/2/2015).
Pembukaan rumah sakit di luar negeri yang akan dibawahi oleh Health Sciences University, yang saat ini masih digodok oleh Komisi Anggaran di parlemen itu, akan terlaksana dengan keputusan kabinet.
Berbicara kepada Hurriyet, pejabat di Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya akan melakukan pembicaraan dengan pemerintah negara bersangkutan. Seleksi negara tempat di mana rumah sakit itu akan didirikan dilakukan dengan melihat jumlah populasi orang Turki di negara terkait.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Nabi Avci telah mengatakan bahwa semua sekolah Turki yang ada di luar negeri akan dikumpulkan di bawah sebuah yayasan yang dinamai “Maarif Vakfi” (Yayasan Pendidikan).
Avci mengatakan pihaknya sekarang sedang melakukan berbagai cara untuk membuka sekolah Turki baru di luar negeri atau mengubah yang sudah ada.
Sebelum itu, pada 2 Januari lalu, Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc mengumumkan maksud pemerintah untuk mengubah sekolah-sekolah yang dikelola oleh simpatisan tokoh Muslim Turki Fethullah Gulen, yang merupakan “musuh politik” dari AKP.
Gerakan Gulen, yang dimotori oleh pemikir Muslim yang sekarang mengasingkan diri ke Amerika Serikat, dituding pemerintah Erdogan membentuk “negara paralel” yang berusaha menggulingkan pemerintahan saat ini.
Fethullah Gulen, yang di Turki sangat di segani dan memiliki pengikut tidak sedikit mulai dari kalangan warga biasa hingga birokrat dan pengusaha, sebenarnya dulu merupakan kawan politik dari Erdogan dan ikut mendorong perkembangan AKP hingga menjadi sebuah partai Islam yang besar. Gerakannya, yang dikenal dengan Hizmet, memiliki banyak sekolah dan juga universitas yang tersebar di mana-mana hingga ke luar negeri.*