Pelatihan Rumah Sakit| Diklat Rumah Sakitwagub-temukan-toilet-kotor

Pelayanan RSUD AW Sjahranie kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan warga saja yang mengeluhkan, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Mukmin Faisyal pun demikian. Bahkan  dalam inspeksi mendadak (sidak) di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemprov Kaltim, kemarin (2/1) pukul 10.00 Wita, orang nomor dua di Pemprov itu mendapati dokter spesialis jantung yang sedang piket tak di tempat. Selain itu, kondisi toilet di ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit pelat merah itu dalam keadaan kotor.Melihat kondisi tersebut, sontak Wagub mempertanyakan kepada manajemen rumah sakit. “Saya minta (manajemen) memerhatikan kebersihan. Harusnya RSUD memberikan contoh bagi tempat pelayanan lain,” ucap dia.

Dia pun menaruh atensi khusus terhadap dokter jantung yang tak di tempat. Bahkan, beberapa pasien harus menunggu dua sampai hingga tiga jam. “Saya minta proses pelayanannya dipercepat. Namanya orang kena sakit jantung. Bisa saja timbul emosionalnya kalau terlalu lama menunggu,” tegasnya.

Kepada pihak manajemen, dia memberi tenggat waktu sebulan untuk membenahi seluruh pelayanan di rumah sakit bertipe A tersebut.

Sebagai informasi, rumah sakit tipe A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, serta ditetapkan sebagai rujukan tertinggi. “Mereka menyanggupi. Satu bulan lagi saya tinjau kembali,” tutur mantan ketua DPRD Kaltim ini.

Dirut RSUD AW Sjahranie Rachim Dinata Marsidi menjelaskan, dokter jantung di rumah sakit itu hanya berjumlah tiga orang. Itu pun terang dia, di Samarinda hanya ada di RSUD AW Sjahranie. Belum lagi sekarang, satu dokter tengah cuti dan satunya lagi dalam proses mutasi kerja.

“Tidak menutup kemungkinan dokter bersangkutan tengah menangani di rumah sakit lain. Kalau ada pasien dirawat di ICU (membutuhkan penanganan cepat dan tanggap), tentu itu yang didahulukan,” ucap Rachim yang mengaku tengah tugas dinas ke Bali, saat dihubungi media ini.

Pun begitu mestinya warga yang hendak memeriksakan penyakit jantung diarahkan ke dokter penyakit dalam. “Saya tidak tahu kenapa begitu. Nanti saya tanyakan kepada teman-teman di rumah sakit. Belum ada dilaporkan,” ujarnya.

Sementara, terhadap toilet yang tidak dalam keadaan bersih, mantan dirut RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan punya jawaban sendiri. Kata dia, saat ini dalam tahap peralihan. Karena, kerja sama dengan pihak ketiga yang bertugas menangani kebersihan, masa kontraknya telah berakhir per 31 Desember. Proses lelang masih dilakukan. “Tinggal menunggu penetapan pemenang,” sebut dia.

Meski begitu, Rachim mengklaim kebersihan rumah sakit yang telah bersertifikasi ISO 9001:2008 (standar internasional untuk sistem manajemen mutu atau kualitas) tetap dijaga. Selama kontrak berakhir dia telah meminta pihak ketiga tetap bertanggung jawab terhadap kebersihan rumah sakit.

Menyiasati itu, mestinya Bagian Umum RSUD memantau kondisi tersebut. “Supaya tidak terulang, bagian instalasi kesehatan lingkungan akan membantu,” katanya. (ril/ica/k8)

Pelayanan RSUD AW Sjahranie kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan warga saja yang mengeluhkan, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Mukmin Faisyal pun demikian. Bahkan  dalam inspeksi mendadak (sidak) di beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemprov Kaltim, kemarin (2/1) pukul 10.00 Wita, orang nomor dua di Pemprov itu mendapati dokter spesialis jantung yang sedang piket tak di tempat. Selain itu, kondisi toilet di ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit pelat merah itu dalam keadaan kotor.

Melihat kondisi tersebut, sontak Wagub mempertanyakan kepada manajemen rumah sakit. “Saya minta (manajemen) memerhatikan kebersihan. Harusnya RSUD memberikan contoh bagi tempat pelayanan lain,” ucap dia.
Dia pun menaruh atensi khusus terhadap dokter jantung yang tak di tempat. Bahkan, beberapa pasien harus menunggu dua sampai hingga tiga jam. “Saya minta proses pelayanannya dipercepat. Namanya orang kena sakit jantung. Bisa saja timbul emosionalnya kalau terlalu lama menunggu,” tegasnya.
Kepada pihak manajemen, dia memberi tenggat waktu sebulan untuk membenahi seluruh pelayanan di rumah sakit bertipe A tersebut.
Sebagai informasi, rumah sakit tipe A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas oleh pemerintah, serta ditetapkan sebagai rujukan tertinggi. “Mereka menyanggupi. Satu bulan lagi saya tinjau kembali,” tutur mantan ketua DPRD Kaltim ini.
Dirut RSUD AW Sjahranie Rachim Dinata Marsidi menjelaskan, dokter jantung di rumah sakit itu hanya berjumlah tiga orang. Itu pun terang dia, di Samarinda hanya ada di RSUD AW Sjahranie. Belum lagi sekarang, satu dokter tengah cuti dan satunya lagi dalam proses mutasi kerja.
“Tidak menutup kemungkinan dokter bersangkutan tengah menangani di rumah sakit lain. Kalau ada pasien dirawat di ICU (membutuhkan penanganan cepat dan tanggap), tentu itu yang didahulukan,” ucap Rachim yang mengaku tengah tugas dinas ke Bali, saat dihubungi media ini.
Pun begitu mestinya warga yang hendak memeriksakan penyakit jantung diarahkan ke dokter penyakit dalam. “Saya tidak tahu kenapa begitu. Nanti saya tanyakan kepada teman-teman di rumah sakit. Belum ada dilaporkan,” ujarnya.
Sementara, terhadap toilet yang tidak dalam keadaan bersih, mantan dirut RSUD dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan punya jawaban sendiri. Kata dia, saat ini dalam tahap peralihan. Karena, kerja sama dengan pihak ketiga yang bertugas menangani kebersihan, masa kontraknya telah berakhir per 31 Desember. Proses lelang masih dilakukan. “Tinggal menunggu penetapan pemenang,” sebut dia.
Meski begitu, Rachim mengklaim kebersihan rumah sakit yang telah bersertifikasi ISO 9001:2008 (standar internasional untuk sistem manajemen mutu atau kualitas) tetap dijaga. Selama kontrak berakhir dia telah meminta pihak ketiga tetap bertanggung jawab terhadap kebersihan rumah sakit.
Menyiasati itu, mestinya Bagian Umum RSUD memantau kondisi tersebut. “Supaya tidak terulang, bagian instalasi kesehatan lingkungan akan membantu,” katanya. (ril/ica/k8)