Insan Pariwisata DIY seperti dunia perhotelan, badan promosi, pemda, masyarakat dan media untuk bersama bangkit mempromosikan Yogyakarta aman. Hal ini guna memulihkan pariwisata DIY pasca guyuran abu vulkanik letusan Gunung Kelud. “Saya rasa kali ini kita cepat pulih, tetapi yang penting sekarang mari kita suarakan Yogyakarta aman. Begitu sudah bersih dari abu Kelud, minggu depan kami siap menerima tamu lagi,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istijab M Danunegara di Yogyakarta, Sabtu (15/02/2014).
Istijab menyampaikan guna mempercepat masa pemulihan DIY, pihaknua mengimbau hotel-hotel secepatnya melakulan pembersihan. Terutama bagi hotel yang memiliki kolam renang lantaran pembersihan area tersebut membutuhkan waktu lebih dari sehari.
“Kerugian tidak hanya dialami hotel tetapi juga restoran. Sebab banyak pemesanan yang dilakukan instansi jauh sebelumnya gagal atau ditunda,” imbuh salah satu pemilik restoran di Yogyakarta, Bony Telo.
Menurutnya himbauan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengenai situasi tanggap darurat Gunung Kelud diharapkan dapat dipahami lebih luas. Himbuan tersebut justru menyerukan wejangan kepada warga untuk berhati-hati atau menjaga kesehatan, bukannya mengisolasi DIY dari luar daerah.
“Ini demi keamanan bersama bukan untuk menutup diri. Sebagai pelaku pariwisata kita juga mematuhi dan terus berbenah diri, Yogyakarta tetap aman,” pungkas Bony.